Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Pentingnya Pemahaman Soal HIV Aids

Minggu, 07 Desember 2025 | Desember 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-12-08T02:42:18Z

 

Foto bersama: Melakukan foto bersama disela kegiatan peringatan HAS tahun 2025,(foto/istimewa)


SELONG - 1 Desember, telah disepakati sebagai peringatan Hari Aids Sedunia (HAS). Hajatannya ialah sebagai momentum penting meningkatkan kesadaran masyarakat serta memperkuat komitmen dalam penanggulangan HIV dan AIDS.


Bahaya laten penyakit ini begitu nyata. Dia menular kesiapan saja.


Tahun 2025, peringatan ini mengangkat yakni Bersama Hadapi Perubahan, jaga keberlangsungan layanan HIV yg mencerminkan semangat semua pihak mulai dari pemerintah, mitra, hingga komunitas guna memberikan edukasi ke masyarakat terkait stigma penularan HIV dan keberlanjutan layanan HIV  di Kabupaten Lombok Timur


Data penderita Aids di kabupaten lombok timur terus meningkat dari tahun 2024-2025. Orang pengidap baru dengan berbagai macam sumber penularan 

Mulai dari Penasun (pengguna jarum suntik yang sama), LSL (Hubungan sesama lelaki) WPS (wanita pekerja sex) dan lainnya.


Dalam kesempatan itu, Plt Direktur dr R Soedjono Selong, Anjasmoro mengatakan, Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Lombok Timur harus berperan aktif dalam penanggulangan HIV dengan memberikan pemahaman yang tepat tentang penyakit tersebut. Pasalnya stigma yang terbangun dalam masyarakat kepada pengidap sudah terkristal.


"Banyak sekali yang takut, menjauh bahkan mendiskriminasi penderita HIV  karena kurangnya informasi yang benar terkait dengan hal tersebut," kata dr Anjas, kemarin (7/12).


Layanan HIV ucapnya, harus terus berkelanjutan. RSUD dr R soedjono Selong, kata dia, tetap siap memberi layanan terbaik untuk penderita, dan memberikan (ARV) secara gratis bagi penderita ODHA

hal tersebut menjadi perhatian khusus. 


dr Anjas, mengungkapkan semua pihak harus bekerja bersama, membujuk penderita yang belum sadar akan pentingnya pengobatan dengan merangkul mereka agar tidak terjadi diskriminasi kepada ODHA ungkapnya.


Sementara itu, Humas KPAD Kabupaten Lombok Timur, Lalu Opan Hidayat, menerangkan momentum rangkaian hari aids sedunia di Kabupaten Lombok Timur yang di selenggarakan KPAD, mereka menggelar skrining bagi kelompok beresiko tinggi (POCI). Ada beberapa jenis pemeriksaan kesehatan yang dilakukan mulai dari pemeriksaan kesehatan umum meliputi HBSAg (hapatitis), pemeriksaan HIV, pemeriksaan gula darah serta pengobatan gratis untuk masyarakat umum yang sedang menikmati aktifitas di Car Free Day taman Rinjani Selong.


KPAD Lombok Timur menggandeng berbagai macam sektor mulai dari dinas kesehatan kabupaten, 35 puskesmas dan organisasi BANGKIT (barisan pejuang kesejahteraan instansi kesehatan). 


Kepala bidang P3AKL, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok timur, H Syahid Ramdlan menjelaskan, perlu menjadi pemahaman bersama, penyebaran HIV bisa melalui beberapa hal yaitu hubungan sex tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik bergantian, transfusi darah yang terkontaminasi dan dari Ibu ke bayi tanpa pengobatan. 


Dia mempertegas kembali penularan HIV itu tidak melalui sentuhan, berjabat tangan, bekerja bersama, berpelukan, batuk bersin atau bahkan menggunakan alat makan yang sama.


Saat ini orang dengan penderita HIV bisa hidup sehat, bekerja, sekolah, bahkan membangun keluarga asal rutin menjalani pengobatan, obat HIV (ARV) mampu menekan jumlah virus sehingga tubuh tetap sehat dan resiko penularan menjadi sangat rendah.


Tidak menyebarkan informasi yang salah, tidak beri label negatif, selalu menghormati mereka sebagai mana manusia mempunyai hak yang sama.


"Karena itu penting bagi kita untuk menghilangkan stigma mengucilkan atau menjauhkan diri dari orang dengan HIV karena hal tersebut tidak akan mencegah penularan, namun yang di butuhkan adalah dukungan, informasi yang benar, serta pencegahan yang tepat," kata dia. (*)

×
Berita Terbaru Update