 |
| Wakil Ketua Barisan Pejuang Kesejahteraan Instansi Kesehatan (BANGKIT) Lalu Satria Siajaya, (foto/spesial). |
SELONG - Keputusan Bupati Lombok Timur, H Haerul Warisin, disambut baik oleh tenaga non database. Pasalnya, pilihan yang cukup berani ditengah berbagai aturan nasional yang disebut memberatkan nasib tenaga honorer.
Salah satu organisasi yang menyambut baik itu ialah Barisan Pejuang Kesejahteraan Instansi Kesehatan (BANGKIT).
Wakil Ketua Bangkit, Lalu Satria Wijaya, mengatakan ditengah berbagai tantangan dan perubahan kebijakan nasional tentang pendataan tenaga honorer, Bupati Lotim menunjukkan semangat bangkit dan peduli. Terlebih lagi ketika banyak daerah lain terpaksa memilih merumahkan mereka lantaran tak terdaftar dalam data BKN atau basis data nasional.
"Bupati Lotim mengambil langkah bijak dan berani dengan tidak merumahkan 1.600 tenaga honorer yang belum masuk dalam data tersebut," kata Lalu Satria Wijaya, kepada ospintb.com, Minggu (9/11/2025).
Menurutnya, keputusan ini bukan sekadar kebijakan administratif, tetapi wujud nyata dari kepedulian dan komitmen untuk menjaga keberlangsungan pelayanan publik serta kesejahteraan masyarakat.
Para tenaga honorer, kata dia, adalah bagian penting dari roda pemerintahan daerah. Mereka, imbuhnya, telah lama menjadi ujung tombak pelayanan, penggerak sekolah, puskesmas, dan berbagai instansi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Kebijakan ini menjadi bukti pemerintah daerah hadir untuk melindungi, bukan menyingkirkan.
Kebersamaan dan gotong royong, kata dia, menjadi dasar bagi semua untuk terus bangkit, maju, dan melayani.
"Atas nama seluruh tenaga honorer dan masyarakat Kabupaten Lombok Timur, kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bupati H Haerul Warisin, atas ketulusan, perhatian, dan kebijakan yang penuh keberpihakan kepada rakyat," ucapnya.
"Semoga langkah mulia ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berjuang, berbakti, dan bangkit bersama demi daerah yang lebih baik," imbuh Lalu Satria.
