Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Dispar NTB Mitigasi Sistem Pendakian dan Keselamatan di Gunung Rinjani

Kamis, 10 Juli 2025 | Juli 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-11T01:22:39Z
FGD: Dispar NTB bersama sejumlah instansi berdiskusi guna mitigasi sistem pendakian dan keselamatan di Gunung Rinjani, Jumat (11/7).  


MATARAM - Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (Dispar NTB), gelar Forum Group Discussion (FGD) memperkuat sistem pendakian dan mitigasi keselamatan di kawasan Gunung Rinjani, Kamis (10/7/2025).


Kegiatan yang berlangsung di Kantor Dispar NTB ini, diikuti oleh sekitar 30 peserta yang berasal dari berbagai unsur. Diantaranya Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Basarnas, asosiasi pariwisata, pelaku usaha, akademisi, dan perwakilan masyarakat.


Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Ahmad Nur Aulia, mengatakan pentingnya meningkatkan kualitas pengelolaan pendakian Rinjani secara terpadu. Rinjani lanjutnya, merupakan ikon pariwisata NTB, harus menjadikan sebagai destinasi yang tidak hanya indah tetapi juga aman dan tertata.


"Evaluasi menyeluruh terhadap SOP, sistem pendampingan dan kesiapsiagaan SAR harus di lakukan demi keselamatan pengunjung," ucap Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Ahmad Nur Aulia, Jumat (11/7).


Dari peristiwa pendaki asal Brazil, Juliana Marins, banyak hikmah yang dapat diambil untuk diterjemahkan dari konsep pariwisata agar di inventarisasi kedepannya. Setelah ini, pihaknya bakal bentuk Pokja, khususnya mengenai Gunung Rinjani.


Dalam Discussion tersebut disampaikan salah satu menjadi permasalahan yang krusial ialah SOP pendakian dan bagaimana evakuasi.


"itu tahap awal yang akan kita akan dorong percepatannya,"ujar Nur Aulia


SOP evakuasi, imbuhnya, nanti ada ahli-ahlinya sesuai dengan standarisasinya.  Sehingga nanti ada Pokja Khusus yang membahas hal tersebut dan nanti hasilnya pihaknya pakai untuk merekomendasikan  dan di terapkan di Rinjani.


Sementara SOP pendakian kata dia, kesiapan dari pendaki itu juga sangat penting. Bahkan sebelum mendaki guide, harus memberikan gambaran lokasi diperlukan sehingga pendaki itu lebih siap.


"Itu nanti yang kita ajarkan, dan itu nantinya harus diterapkan oleh pelaksana di lapangan," pungkasnya.

×
Berita Terbaru Update