Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Pendaki Asal Malaysia, Meninggal di Jalur Banyu Urip

Minggu, 04 Mei 2025 | Mei 04, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-05T03:19:36Z
Evakuasi: Petugas mengevakuasi jenazah RAG, pendaki asal Malaysia di jalur Banyu Urip, Torean, Gunung Rinjani, Minggu (4/04)


SELONG - Kemabli, pendaki mengalami insiden di Gunung Rinjani. Korban dilaporkan terjatuh di jalur Banyu Urip, kedalaman 80 meter. 


Korban berinisial RAG (57) tahun, asal Malaysia. Pendaki asal negeri Jiran itu ditemukan dalam keadaan tak bernyawa.


Tim evakuasi gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi jenazah korban dari dasar jurang pukul 10.30 WITA, hari Minggu 4 April 2025.


"Dengan duka mendalam, kami sampaikan bahwa saudara RAG, wisatawan asal Malaysia yang dilaporkan terjatuh di jalur Banyu Urip telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman melalui keterangan tertulisnya.


Berdasarkan informasi diterima dari pemandu wisata dan rekan-rekan korban, peristiwa nahas ini terjadi pada Sabtu 3 April 20205, sekitar pukul 11.00 Wita.


Saat itu rombongan berhenti untuk mengambil air minum di sumber mata air Banyu Urip. Tapi korban memilih untuk terus berjalan tanpa ikut beristirahat.


Ketua rombongan kemudian berinisiatif menyusul korban. Di jalur yang dilengkapi dengan railing di sepanjang rute tersebut.


Ketua rombongan bermaksud membantu korban melewati jalur namun, korban menolak. Saat turun, pendaki asal Negeri Jiran tersebut melepaskan pegangan dari railing tali pengaman yang ada. 


"Diduga pijakan kaki korban meleset, sehingga ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke arah kanan jalur pendakian," terang Yarman.


Saat ini, jenazah korban sedang dalam perjalanan menuju pintu destinasi wisata pendakian Torean. Selanjutnya, jenazah akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk proses pemulasaraan.


"Kami, segenap keluarga besar Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, menyampaikan belasungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga dan kerabat korban," ucapnya.


Pihaknya berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pendaki agar senantiasa mengutamakan kebersamaan, kehati-hatian, dan kepatuhan terhadap prosedur keselamatan selama melakukan pendakian.


"Alam memang indah, tapi juga tak bisa diprediksi. Mari jaga diri, jaga sesama," pungkasnya.

×
Berita Terbaru Update