![]() |
Menang: Arkharega Nabigh Essadio, memenangi kompetisi nasional Matematika dan Sains, (Dok. dr Edi Surya Bara) |
SELONG - Layaknya anak-anak, mukanya begitu polos. Senyum menawan, netranya bening, terpancar kebahagiaan.
Dari sorot matanya terlihat kepercayaan diri yang begitu kuat. Aura positifnya terus terpancar.
Dia adalah Arkharega Nabigh Essadio, bocah asal Masbagik, Lombok Timur.
Anak kelahiran 1 Agustus 2014 itu, berhasil menyabet juara matematika sains di berbagai ajang baik kelas nasional dan internasional.
Siswa kelas 4 SD Unggulan Hamzanwadi ini, sudah menyabet berbagai juara di olimpiade yang diikutinya. Medali emas, perak, hingga perunggu sudah ia raih.
Ayah Arkharega, dr Edi Surya Bara, menceritakan, sedari kecil bakat anaknya sudah terlihat, khususnya di pelajaran Matematika sejak duduk di pendidikan dini. Arkharega, suka berhitung memiliki rasa penasaran cukup tinggi memecahkan berbagai soal
Dirinya semakin yakin anaknya memiliki bakat dai informasi guru yang mengajarnya. Menurutnya, anaknya memang gemar Matematika.
"Sebagai ayah, untuk terus mengasah bakatnya saya mencarikan guru les privat waktu sudah duduk SD," tutur Edi Surya Bara, ditemui dikediamannya belum lama ini.
Guru lesnya bernama, Farijan, yang saat ini aktif mengajar pelajaran matematika di SMAN 1 Masbagik. Dia bersyukur keduanya cocok.
Dia membeberkan, Arkharega rata-rata menjawab 10 soal matematika per harinya. Dari situ bakat anak tersebut semakin nampak.
Selain les matematika, anak itu juga tercatat aktif les bahasa Inggris dan les mengaji.
Kendati sibuk belajar, bocah 11 tahun itu tetap gemar bermain seperti anak-anak seumurannya. Mulai dari bermain game, bersosial, hingga sepak bola dan juga badminton.
Bakat yang terus diasah membuat orang tuanya terus mendukung kegiatan positif tersebut. Dengan mencari informasi olimpiade untuknya, baik ajang nasional maupun internasional.
Setelah mendapatkan informasi olimpiade baru koordinasi dengan pihak sekolahnya untuk bersama-sama mendukung kegiatannya.
"Alhamdulillah kadang kami sering untuk pendanaannya dengan sekolahnya, dan itu selalu didukung," bebernya.
Hal itu dilakukan agar kegemaran anaknya dapat tersalurkan. Sembari mengukur sejauh mana kemampuannya.
Tercatat berbagai medali ajang internasional sudah diraihnya. Yakni medali perak di World Mathematics Invitational 2025, perunggu pada Singapore and Asian Science and Mathematics Olympiad 2025, perunggu International Mathematics Exam Center 2024, juara harapan di International Cambridge Factor Olympiad 2024 bidang Matematika.
Tak ketinggalan diajang nasional seperti medali Perak Olimpiade Sains Topaz 2024 bidang Matematika, perunggu I Discovered Math and Science Competition 2024 bidang Matematika, medali Perunggu Fermat Mathematics Olympiade, dan mendali perunggu Copernicus Olympiad National Round Mapel Matematika.
Di balik medali dan prestasi yang diukir, Arkharega tentunya bukan hal yang instan. Tidak pula karena latar belakang keluarga yang luar biasa, tapi harus melalui masa yang sulit.
banyak tantangan yang dihadapinya hingga sampai ke titik ini. Tangisan, rasa capek, lelah, kantuk, melawan rasa bosan, bahkan mengorbankan sedikit waktu bermainnya.
Dalam kondisi itu dirinya perannya. Sebagai ayah dirinya selalu memberi afirmasi positif bagi anaknya.
"Saya bilang bahwa dia bisa asal mau berusaha, medali medali itu bukan hasil akhir, tetapi proses itu yang penting," bebernya.
Edi Surya berharap, anaknya itu terus dapat mengukir prestasi dan semakin giat dalam belajar.
Dia menitip pesan kepada semua orang tua, agar jangan sampai membunuh karakter anak, dukung kegiatannya selagi positif. Sebab, kata dia, itu sebagai faktor utama.
" Jangan paksa mereka harus jadi seperti apa yang kita mau, tapi dukung apa yang mereka mau selagi positif," tutupnya.