![]() |
Sampul: Inilah sampul buku cerita tentang Sunrise Land Lombok bekerjasama dengan Universitas Gajah Mada (Foto/Qori' Bayyinaturrosyi) |
SELONG, Halamankita.com - Menulis adalah kerja untuk keabadian. Begitulah salah satu kutipan paling populer dari sastrawan Pramoedya Ananta Toer.
Ungkapan itu terbukti. Tak sedikit dari para ilmuan tokoh-tokoh dunia, karya-karyanya masih hidup hingga sekarang, meksi sang penulis telah meninggal lama.
Tak jarang tulisan-tulisan mereka menjadi refrensi berkehidupan saat ini.
Nampaknya itu yang dilakukan oleh pengelola Sunrise Land Lombok melalui bekerjasama dengan tim dari Universitas Gadjah Mada, bakalan meluncurkan buku yang berisi pengalaman wisata di Pantai Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur.
Direktur Sunrise Land Lombok, Qori' Bayyinaturrosyi, membeberkan, buku ini bertujuan untuk membagikan cerita dan wawasan seputar keindahan serta potensi wisata di kawasan itu kepada masyarakat luas.
Menurutnya, dengan di buku kan pengalaman-pengalaman wisata menjadi syiar kepariwisataan. Di lain sisi, buku itu juga bakal didistribusikan ke seluruh Indonesia dalam berbagai format, termasuk ilustrasi, artikel, jurnal, konten video, berita, dan media peraga lainnya.
Dengan inisiatif ini, sebutnya, Sunrise Land Lombok berharap dapat menjangkau lebih banyak orang serta menginspirasi pemuda dan pemudi kreatif di Kabupaten Lombok Timur, yang dikenal dengan motonya Gumi Patuh Karya, untuk ikut serta dalam pengembangan pariwisata dan karya kreatif lainnya.
"Semoga melalui buku dan berbagai media lainnya, semakin banyak anak muda yang terlibat dalam kerja-kerja kekaryaan untuk memajukan daerah ini," ucap Qori', Kamis (13/3/2025).
Ia berharap, inisiatif semacam ini menambah kekayaan potensi wisata di Pantai Labuhan Haji, semakin dikenal dan berkembang. Itu juga disebutnya sebagai dorong bagi kaum muda untuk berkreativitas.
"Tentunya sebagai dorongan generasi muda dalam mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia Khususnya di Nusa Tenggara Barat (NTB)," pungkasnya. (eno/r2).