![]() |
Wawancara: Sejumlah awak media tengah mewawancarai Kasat Reskrim Polres Lombok Timur, AKP I Made Dharma Yulia Putra, S.IK. (Foto/Halamankita.com) |
SELONG, Halamankita.com - Hajjah Elong 45 tahun, ditemukan tewas di pinggir jalan dengan luka lebam dibagian muka. Mayatnya ditemukan di pinggir jalan sekira 04.00 Wita di Kampung Baru, Desa Labuan Lombok, Kecamatan Pringgabaya, Lotim, dalam kondisi tergeletak di dekat sepeda motornya, hari Minggu (23/02)
Wanita bertubuh gempal itu merupakan warga Kampung Turingan, Desa Labuan Lombok.
Lantaran luka dibagian muka itu, diduga kuat sengaja dibunuh. Lantaran itu mayatnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi. Oleh keluarga korban, sebelumnya dilarikan ke Puskesmas Labuan Lombok.
"Jenazah korban dibawa oleh pihak keluarga ke Puskesmas Labuan Lombok dan dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara guna dilakukan autopsi," tutur Kasat Reskrim Polres Lombok Timur, AKP I Made Dharma Yulia Putra, Senin (24/02).
Tak butuh waktu lama bagi Tim Opsnal Satreskrim Polres Lotim, mengungkap kasus tersebut. Berbekal informasi saksi dan jejak digital, pihak kepolisian langsung menyisir lokasi.
Dari hasil penyelidikan, kata dia, kasus pembunuhan itu mengarah ke salah nelayan di Kampung Turingan.
Terduga pelaku berinisial SA, (38) tahun asal Sulawesi Selatan yang mengontrak di wilayah tempat tinggal korban.
"Kami mendapat info terduga pelaku masih di kontrakannya. Kami pun bergerak cepat sebelum ia kabur," terang AKP Made.
Sekira 09.30, bebernya, petugas bergegas ke kampung tersebut dan mengepung kontrakan terduga pelaku.
"Pelaku terkejut saat kami sudah berada di depannya, belum sempat musnahkan barang bukti," terangnya.
Kepolisian, bebernya, berhasil mengamankan barang bukti berupa celan pendek hitam biru, baju warna abu-abu, sebuah jeans, dan dua batang kayu yang diduga dipakai oleh terduga pelaku.
Pelaku diduga membunuh korban dengan cara menyumpal mulut, yang mengakibatkan tak bisa bernafas.
Hingga saat ini, kata Made, pihaknya masih mendalami motif terduga pelaku.
"Motifnya masih kami dalami," pungkasnya. (kit/r1)