![]() |
| Sosialisasi: foto bersama usai kegiatan sosialisasi penguatan peran perempuan dalam pengawasan partisipatif yang dihadiri oleh Bawaslu NTB, (foto/istimewa) |
SELONG - Perempuan memiliki peran strategis dalam proses demokrasi yang berkeadilan dan berintegritas. Lantaran itu Bawaslu Kabupaten Lombok Timur, menggandeng kelompok wanita.
Bawaslu Lotim, melakukan giat sosialisasi penguatan peran perempuan dalam pengawasan partisipatif yang berkeadilan dan inklusif kepada kader Nahdliyat Nahdlatul Wathan (NW) Lombok Timur di Arru Coffee Selong, pada hari Kamis (11/12/2025) dua hari lalu.
Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas, Johari Marjan, kepada halamankita.com mengatakan, koordinasi dengan Nahdliyat NW terkait pelaksanaan sosialisasi pengawasan partisipatif dengan melibatkan kader organisasi tersebut. Menurutnya, mereka sangat mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya kegiatan yang diinisiasi oleh perkumpulan perempuan itu.
"Kami sangat apresiasi langkah organisasi Nahdliyat, bagi kami ini merupakan sebagai tindak lanjut dari Pendidikan Pengawasan Partisipatif (P2P)," ucap Johari Marjan kepada halamankita.com, Sabtu (13/12/2025)
Dia mengatakan, kegiatan itu nantinya bisa di support melalui pemateri dan publikasi media sosial. Mereka juga dapat diskusi tentang demokrasi dengan melibatkan Bawaslu.
Pihaknya mengaku bersyukur, di lain sisi langkah ini merupakan sebuah keberhasilan kegiatan P2P. Sebab, Bawaslu memiliki tantangan merubah pola pikir seseorang untuk terlibat aktif dalam pengawasan.
Jika kegiatan serupa dilakukan pada tahapan pemilu disebutnya sangat berat. Lantaran, hal semacam itu harus berasal dari kesadaran masing-masing dalam berperan aktif mengawal demokrasi.
"Bawaslu ini tantangan beratnya adalah merubah pola pikir orang tentang bagaimana menyadari bahwa orang itu melakukan partisipasi pengawasan di tahapan Pemilu" Pungkasnya
Bahkan kata dia, Ketua Nahdliyat, Baiq Dewi Kamariani, meminta pemateri dari Bawaslu Lotim yang khusus perempuan agar terjalin komunikasi yang lancar pada pelaksanaan sosialisasi dengar peserta.
Lantaran itu, pria yang karib disapa Marjan ini, memberikan disposisi kepada salah satu stafnya, Sri Patmawati untuk menyampaikan materi terkait partisipasi perempuan dalam pengawasan pemilu.
Tujuannya, selain meningkatkan pemahaman perempuan terkait pengawasan Pemilu dan memperluas keterlibatan kaum hawa dalam pengawasan partisipatif.
Sri Patmawati, dalam materi sosialisasinya menyampaikan, perempuan tidak hanya menjadi pemilih pasif, tetapi juga menjadi pengawas dengan memanfaatkan kekuatan dan kelembutan mereka dalam menciptakan suasana damai dan jujur.
"Partisipasi perempuan merupakan salah satu keberhasilan, kita tidak hanya pemilih pasif, tetapi kita juga bisa jadi pengawas dengan kelembutan" papar Sri saat menyampaikan materi. (*)
